Konsisten Bergelut di Bidang Sosial, Heni Tania Raih Penghargaan
A
A
A
JAKARTA - Berkat keteguhannya untuk bergerak di bidang sosial atau charity selama lebih dari 10 tahun, Heni Tania memperoleh penghargaan Best Inspiring and Creativity Women Award Winner 2019. Penghargaan itu pun bukan pertama yang diperoleh perempuan yang juga seorang pengusaha waralaba serta pemilik Sekolah Modelling & Artist Management.
Dalam perjalanan hidupnya, Heni Tania juga pernah meraih penghargaan Social Award dari Dinas Sosial RI dan MNC TV. Selain itu, dia juga pernah menjadi Duta Baksos PL Indonesia, pemerhati sosial dari APPMI, PL Bandung, PL Semarang. Bahkan pernah memecahkan rekor Muri yakni memasak 1 ton daging untuk anak-anak yatim piatu, serta bersama PPLIP memberikan bantuan kepada 3.000 pengusaha mikro dan menengah, serta lain sebagainya.
Soal Diva Baksos, Heni mengatakan, awalnya dia tidak ingin kegiatan sosialita sekadar senang-senang ataupun hura-hura, tetapi harus ada kegiatan charity yang membantu orang yang membutuhkan. "Diberi nama Diva Baksos, selain namanya mudah diingat karena diva itu sesungguhnya penyanyi, tetapi saya ingin menjadi diva di bidang bakti sosial," ujar Heni usai menerima penghargaan di Hotel Aston Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (21/6).
Hampir setiap bulan Diva Baksos mengadakan kegiatan charity. Tidak hanya blusukan ke kolong jembatan untuk mengajar anak-anak maupun bantuan bencana alam, tetapi mereka juga secara rutin mengadakan event santunan anak yatim di hotel-hotel berbintang. "Visi dan misinya, Diva Baksos ingin menjadi komunitas sosial yang kreatif, inovatif dan berperan serta aktif dalam lingkungan masyarakat sekitar," ucap istri dari Kombes. Pol. Slamet Riyadi, SH, SIK.
Diva Baksos sendiri memiliki sekitar 250 orang anggota yang tidak terikat. Dalam mengelola komunitas sosialnya ini, menurut Heni, anggota tidak diwajibkan untuk menyumbang. Mereka memberikan sumbangan secara sukarela dengan jumlah berapapun agar tidak memberatkan.
Namun dia bersyukur, sebagai istri polisi, dirinya mengikuti berbagai kegiatan Bhayangkari seperti menjadi Ketua Bhayangkari Ranting dan Ketua Seksi Organisasi Bhayangkari Polres, sehingga sudah digembleng dalam organisasi dan banyak pengalaman.
Menurut Heni, dengan menjalani berbagai kegiatan sosial, dia merasa hidupnya berkah dan dimudahkan. "Hidup saya penuh keajaiban, Alhamdulillah. Mungkin ada doa-doa anak-anak yatim yang diijabah Allah. Rasulullah mengatakan jika mengelus kepala anak yatim saja sudah pahala," kata perempuan berdarah Palembang-Madura ini dengan penuh senyum bahagia.
Untuk itu, Heni tidak akan pernah berhenti untuk berbagi terhadap sesama. Dia merasa hidupnya penuh syukur, diberi kesehatan serta rejeki yang halal dan berkah, teman-teman yang banyak. Saat ini, Heni masih memiliki mimpi untuk memiliki yayasan sendiri untuk berbagi terhadap sesama.
Dalam perjalanan hidupnya, Heni Tania juga pernah meraih penghargaan Social Award dari Dinas Sosial RI dan MNC TV. Selain itu, dia juga pernah menjadi Duta Baksos PL Indonesia, pemerhati sosial dari APPMI, PL Bandung, PL Semarang. Bahkan pernah memecahkan rekor Muri yakni memasak 1 ton daging untuk anak-anak yatim piatu, serta bersama PPLIP memberikan bantuan kepada 3.000 pengusaha mikro dan menengah, serta lain sebagainya.
Soal Diva Baksos, Heni mengatakan, awalnya dia tidak ingin kegiatan sosialita sekadar senang-senang ataupun hura-hura, tetapi harus ada kegiatan charity yang membantu orang yang membutuhkan. "Diberi nama Diva Baksos, selain namanya mudah diingat karena diva itu sesungguhnya penyanyi, tetapi saya ingin menjadi diva di bidang bakti sosial," ujar Heni usai menerima penghargaan di Hotel Aston Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (21/6).
Hampir setiap bulan Diva Baksos mengadakan kegiatan charity. Tidak hanya blusukan ke kolong jembatan untuk mengajar anak-anak maupun bantuan bencana alam, tetapi mereka juga secara rutin mengadakan event santunan anak yatim di hotel-hotel berbintang. "Visi dan misinya, Diva Baksos ingin menjadi komunitas sosial yang kreatif, inovatif dan berperan serta aktif dalam lingkungan masyarakat sekitar," ucap istri dari Kombes. Pol. Slamet Riyadi, SH, SIK.
Diva Baksos sendiri memiliki sekitar 250 orang anggota yang tidak terikat. Dalam mengelola komunitas sosialnya ini, menurut Heni, anggota tidak diwajibkan untuk menyumbang. Mereka memberikan sumbangan secara sukarela dengan jumlah berapapun agar tidak memberatkan.
Namun dia bersyukur, sebagai istri polisi, dirinya mengikuti berbagai kegiatan Bhayangkari seperti menjadi Ketua Bhayangkari Ranting dan Ketua Seksi Organisasi Bhayangkari Polres, sehingga sudah digembleng dalam organisasi dan banyak pengalaman.
Menurut Heni, dengan menjalani berbagai kegiatan sosial, dia merasa hidupnya berkah dan dimudahkan. "Hidup saya penuh keajaiban, Alhamdulillah. Mungkin ada doa-doa anak-anak yatim yang diijabah Allah. Rasulullah mengatakan jika mengelus kepala anak yatim saja sudah pahala," kata perempuan berdarah Palembang-Madura ini dengan penuh senyum bahagia.
Untuk itu, Heni tidak akan pernah berhenti untuk berbagi terhadap sesama. Dia merasa hidupnya penuh syukur, diberi kesehatan serta rejeki yang halal dan berkah, teman-teman yang banyak. Saat ini, Heni masih memiliki mimpi untuk memiliki yayasan sendiri untuk berbagi terhadap sesama.
(nug)